Stasiun bagi saya bukan sekadar tempat singgah, melainkan simbol perjalanan hidup. Di sana, setiap kereta yang datang dan pergi mengingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan setiap perpisahan selalu membuka peluang untuk pertemuan baru. Suara peluit, langkah orang-orang yang terburu-buru, dan aroma kopi di sudut peron menciptakan harmoni tentang harapan dan kenangan. Saya belajar di stasiun bahwa hidup tak selalu tentang tujuan akhir, melainkan tentang keberanian untuk berangkat dan kesabaran menunggu. Stasiun mengajarkan saya arti keberangkatan, pertemuan, dan kerinduan—bahwa setiap perjalanan, sekecil apa pun, selalu punya makna jika dijalani dengan hati.